Misi Ternate Andalan Dinilai Gagal,Akademisi Unkhair Dr. Muamil Sunan Sebut Naif, Survei PCR Bandingkan Tauhid dengan Tiga Nama Bakal Calon

Kencana Media, Ternate – Akademisi Unkhair Dr. Muamil Sunan Sebut Hasil survei terbaru dari Polmark Research Center (PRC) yang menyebutkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, saat ini mencapai 82% itu sangat naif, Kamis (20/6/2024).

“Sangat naif jika Survei PRC membandingkan Tauhid Soleman sebagai walikota dengan bakal calon seperti Ishak Naser, Sahril Abdulrajak dan Abubakar Abdullah. Ketiga bakal calon tidak punya kewenangan dan akses terhadap pemerintahan kota.” ungkapnya kepada awak media ini.

Lanjut Muamil, Jika Survei PRC itu terkait kinerja walikota M. Tauhid Soleman hanya terkait penyelenggaraan pemerintahan tentunya wajar bisa mencapai 82 persen.

Muamil mempertanyakan masyarakat yang dimaksudkan dalam survei ini adalah ASN pemkot atau masyarakat umum. Jika survei terkait penyelenggaraan pemerintahan, tentunya para ASN Pemkot merupakan responden yang diwawancarai, dengan demikian semua ASN yang diwawancarai sebagai responden akan menyatakan sangat puas atau puas dengan kinerja walikota.

Ia pun menyampaikan, bakal calon walikota lainnya tentunya belum bisa dinilai jika diwawancarai terkait pemerintahan kota, karena bukan sebagi penguasa atau penyelenggara pemerintahan, apalagi yang menjadi responden atau yang diwawancarai adalah yang memiliki jabatan seperti para kadis, camat, kabid, hingga para lurah. Tentunya mereka menjawab sangat puas dengan kinerja walikota.

Jika menilai kinerja atau keberhasilan walikota harusnya melihat output atau capaian dari visi misi Ternate Mandiri dan Berkeadilan

“Misi Ternate ANDALAN dari bidang ekonomi, pemerintahan dan birokrasi, lingkungan dan budaya masih banyak yang belum tercapai, seperti dari sisi lingkungan, dimana pengelolaan sampah yang sangat buruk serta pelayanan air bersih. Selanjutnya, pengelolaan keuangan yang tidak optimal dan ketimpangan pembangunan di tiga wilayah terluar (BaHiM) yang masih sekedar janji politik, “ujarnya.