Kencana Media, Lombok timur, NTB – Lembaga advokasi Kerakyatan (Laskar NTB)Dewan Pimpinan Daerah (DPD)lombok timur kembali melakukan aksi protes terhadap Bank Bukopin cabang Lombok Timur atas dugaan penipuan dengan ritual tabur bunga dan bakar kemenyan saat aksi teatrikal di depan Kantor Bank KB Bukopin selong, Senin 10 Juni 2024.
Ketua Laskar NTB, khairul azmi menyatakan Teatrikal itu digelar bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada Pihak Bank dan pemerintah daerah terkait dengan pentingnya nilai-nilai pancasila dan pasal 33 UU 1945 bahwa matinya pri kemanusiaan dan pri keadilan bagi masyarakat. Ujar Khairul saat diwawancarai.
Selain itu Pihak Laskar NTB memberikan pernyataan secara keras kepada pihak Bank Bukopin untuk segera memenuhi tuntutan para nasabah dalam waktu 7×24 jam.
“Untuk di ingat kami beri waktu 7×24 jam kepada pihak bank agar segera ambil langkah-langkah kongkrit kalau tidak jangan salahkan masa nantinya”Ancam Ketua Laskar NTB Azmi akrabnya.
Tidak hanya kepada pihak Bank Ultimatum juga berikan kepada dinas terkait untuk mencabut izin operasional bank bukopin dan menindak tegas koprasi yang tidak mengantongi izin di wilayah NTB hususnya lombok timur.
“Untuk pemerintah daerah saya minta perintahkan OPD yang menangani izin operasional bank Bukopin untuk segera di cabut dan koperasi-koperasi yang tidak jelas mohon di tindak ini demi kebaikan daerah dan masyarakat Lombok Timur”Tegas Khairul Azmi.
Ini Aksi jilid dua artinya masa masih bisa di kendalikan mungkin ini jalan untuk membuka pintu hati para pihak yang tertutup.
“Ini sudah jilid dua sekali lagi dengan hormat segera indahkan permintaan kami,sebab kalau sudah jilid 3 pintu diplomasi sudah tertutup Rapat “Tutup Khairul Azmi dengan Kesal.
Terpantau Selsainya melakukan aksi teatrikal masa aksi Lsm Laskar NTB meminta izin sama pihak kepolisian dan pihak kelurahan untuk memasang bener di depan bank Bukopin yang bertuliskan Posko Pengaduan Nasabah Bank Lombok Timur lengkap dengan alamat sekretariat dan nomor handphone yang tertera didalamnya dan masa aksi membubarkan diri secara tertib.