Pendidikan merupakan tonggak kemajuan bangsa. Untuk menjadi sebuah bangsa yang maju tentu cita-cita yang dimiliki oleh setiap negara di dunia. Sudah bukan menjadi rahasia umum jika maju atau tidak sebuah bangsa atau negara dipengaruhi oleh faktor pendidikan.
Pendidikan merupakan sebuah proses untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. Negara kita yaitu Indonesia adalah salah satu negara berkembang di dunia yang masih mempunyai masalah besar dalam dunia pendidikan. Indonesia mempunyai salah satu tujuan yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” yang menjadi tonggak perkembangan pembangunan kesejahteraan dan kebudayaan bangsa Indonesia.
Tetapi dalam realita atau yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan berdampak pada penghambatan penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.
Banyak faktor yang melatarbelakangi penyebab pendidikan di Indonesia tidak bisa berkembang yaitu, di antaranya:
Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan di Indonesia menjadi sulit bagi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mayoritas penduduk yang ada di Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan mengakibatkan terbengkalainya untuk melaksanakan pendidikan. Selain mereka yang tidak mempunyai kemauan untuk tumbuh dengan berkualitas dan sadar akan pentingnya pendidikan. Tetapi faktor ekonomi menjadi alasan utama mereka untuk mengabaikan dan tidak melakukan kegiatan pendidikan.
Dengan permasalahan tersebut sebenarnya pemerintah mencanangkan pendidikan gratis dan bahkan pendidikan wajib 12 tahun, akan tetapi biaya-biaya lain yang harus ditanggung oleh para siswa tidaklah gratis. Biaya lain yang dimaksud yaitu biaya transportasi, biaya membeli buku, biaya seragam, dan peralatan sekolah tidaklah murah. Masyarakat untuk sekolah atau berpendidikan harus memikirkan biaya lain-lain selain biaya pendidikan yang bisa dibandingkan lebih mahal dibandingkan dengan biaya pendidikan itu sendiri. Selain itu, untuk biaya hidup sehari-hari yang semakin lama semakin mahal terkadang membuat masyarakat lebih memilih untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan dibandingkan harus melanjutkan atau untuk sekolah.
Fasilitas Pendidikan Yang Kurang Memadai
Fasilitas yang dimiliki semua sekolah di seluruh Indonesia tidaklah semuanya cukup, bahkan masih banyak sekolah yang kekurangan untuk memenuhi standar sekolah yang memadai untuk menjalankan suatu kegiatan belajar mengajar. Banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang masih belum mempunyai lab komputer, lab praktek, bahkan masih banyak sekolah yang bangunanya hampir runtuh. Ada juga sekolah yang jumlah siswa melebihi meja dan kursi yang dimiliki oleh sekolah, dan sekolah yang belum memiliki perlengkapan teknologi dan alat-alat penunjang lainnya. Hal tersebut yang menyebabkan pendidikan tidak dapat berkembang secara optimal. Hanya sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas lengkap saja yang dapat mengembangkan peserta didiknya.
Rendahnya Kesempatan Pemerataan Pendidikan
Hal ini didasarkan pada perhatian pemerintah terhadap hal pendidikan. Dalam realitanya pemerintah hanya memberikan perhatian lebih kepada pendidikan yang ada di kota, dan sangatlah berbeda dengan perhatian yang diberikan pemerintah di desa. Pemerintah yang lebih menaruh perhatian pada pendidikan di perkotaan membuat kualitas pendidikan di perkotaan dan di pedesaan menjadi berbanding jauh. Salah satu contohnya dalam hal masalah kesejahteraan guru. Gaji guru di desa jauh lebih rendah dibandingkan gaji guru di kota. Hal ini menyebabkan banyak guru lebih memilih menjadi guru dan bekerja di kota daripada menjadi guru di desa. Dengan masalah tersebut berdampak pada kualitas guru yang ada di kota jauh lebih baik dibandingkan dengan kualitas guru di desa. Selain masalah kesejahteraan guru, juga terdapat ketimpangan dalam hal bantuan untuk fasilitas pendidikan, dan banyak hal lainya. Maka tidak heran apabila pendidikan di Indonesia masih belum merata dimana kualitas pendidikan di kota lebih baik daripada di desa.
Kurikulum Yang Tidak Menentu
Kurikulum merupakan sejumlah tahapan yang didesain untuk peserta didik dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses yang statis maupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Tetapi dalam situasi lapangan kurikulum di Indonesia terlalu kompleks, dimana peserta didik terbebani dengan segudang materi yang harus dikuasainya. Hal tersebut berdampak pada peserta didik hanya memahami materi setengah-setengah tidak menyeluruh. Berdampak pada pengetahuan peserta didik akan sangat terbatas dan peserta didik kurang mengeluarkan potensi. Selain kurikulum yang kompleks sistem kurikulum di Indonesia sering berganti-ganti nama setiap pergantian Mendiknas, kurikulum di Indonesia sering sekali mengalami perubahan. Namun, perubahan tersebut hanyalah sebatas perubahan nama semata. Tanpa mengubah konsep kurikulum, tentulah tidak akan ada dampak positif dari perubahan kurikulum Indonesia.
Dunia Pendidikan Dijadikan Ladang Bisnis dan Praktek Korupsi
Jika Dunia pendidikan sudah dijadikan lahan bisnis bagi para pegiat pendidikan, maka cita-cita bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa itu hanya isapan jempol dan jauh panggang dari api, sebab itu adalah salah satu penyebab mahalnya biaya pendidikan sehingga untuk mencetak SDM yang berkualitas dari pendidikan itu sendiri sulit untuk dicapai, mengingat kondisi masyarakat Indonesia masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Walaupun pemerintah setiap tahun menaikkan anggaran pendidikan agar lebih baik, namun jika anggaran tersebut di korupsi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, maka itu adalah salah satu penyebab rendahnya kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia.
Belum lagi beberapa waktu terakhir ini kita banyak mendengar adanya praktek-praktek koruptif dalam dunia pendidikan, baik sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi, maupun pengelolaan anggaran yang dikucurkan pemerintah baik Dana BOS, Program PIP maupun KIP yang banyak disalah gunakan oleh oknum baik penggunaan maupun peruntukannya.
Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan diatas antara lain dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Pemerintah harus lebih peka terhadap setiap kondisi pendidikan di seluruh daerah di Indonesia dan dapat mengambil Langkah yang pasti untuk memperbaiki kualitas sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Perbaikan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga masyarakat juga harus bahu-membahu Bersama pemerintah untuk dapat meningkatkan kesadaran bahwa pendidikan itu sangatlah penting untuk kemajuan sebuah bangsa. Berantas hingga ke akar-akarnya segala bentuk korupsi, kolusi dan nefotisme di dunia pendidikan, baik dari tingkat pusat hingga pelosok Desa.
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan sistem pendidikan nasional yang jauh lebih baik agar dapat mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan hal tersebut berdampak pada sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia Internasional.
Penulis: Pinnur Selalau