Lampung Genjot Pengembangan Industri Game, Sasar Pasar Global

BANDARLAMPUNG – Lampung genjot pengembangan industri game, sasar pasar global.

Pemerintah Provinsi Lampung mengambil langkah serius dalam percepatan pengembangan industri game nasional.

 

Hal ini terungkap dalam rapat yang dipimpin oleh Pj Gubernur Lampung, Samsudin di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Pj Gubernur Lampung menekankan pentingnya pengembangan game dengan kearifan lokal Lampung.

 

“Kita berencana untuk mengembangkan game dengan kearifan lokal Lampung yang nantinya akan dibuat di setiap kabupaten/kota,” ujar Samsudin.

Ia menambahkan bahwa game-game ini akan diunggah ke Play Store dan berpotensi diunduh oleh jutaan penduduk Indonesia.

 

Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan budaya Lampung, tetapi juga sebagai strategi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Tidak lagi PAD hanya mengandalkan dari Transfer Daerah atau Pusat,” tegas Samsudin.

 

Gubernur juga menyampaikan bahwa inisiatif ini sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri.

“Mendagri juga meminta agar ini dilakukan secara masif di daerah masing-masing dan akan dievaluasi setiap 3 bulan sekali,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Presiden RI terpilih juga akan memperhatikan penghasilan dari industri game ini.

Samsudin juga menyoroti potensi ekonomi dari esports.

 

“Sekarang sudah dikenal Esports dan ternyata bonus Atlet Esports lebih besar dibandingkan atlet lainnya, bahkan mencapai milyaran rupiah,” ungkapnya.

Ia meyakini bahwa jika esports atau game yang berprestasi dimasifkan di kabupaten/kota, hal ini dapat menggerakkan perekonomian di daerah.

 

Sementara, Iqbal Ardiansyah, Ketua Harian Pengprov ESI Lampung, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini.

“Pengprov. ESI Lampung terus mengenalkan ekosistem game kepada masyarakat dengan support penuh dari Pemprov. Lampung,” ujarnya.

 

Iqbal juga menekankan bahwa saat ini game tidak hanya untuk hiburan tetapi juga dapat menjadi sarana meraih prestasi dan membuka peluang kerja baru.

Rapat tersebut juga menghadirkan Fitria Khasanah, seorang creator game muda asal Lampung.

 

Ayahnya, Ken Setiawan, menceritakan bahwa Fitria yang masih duduk di kelas 1 SMP telah berhasil membuat 7 game di Play Store dan 30 game di Roblox.

“Awalnya game dikenal dengan negatif, namun melihat potensi yang ada maka dikursuskan sehingga saat ini dapat mengembangkan game,” jelas Ken.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, Pj Gubernur Lampung meminta Pengurus Esports Provinsi Lampung untuk terus meningkatkan ekosistem esports dan mendukung pengembangan game esports dengan kearifan lokal di Provinsi Lampung.

 

Evaluasi akan dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk memastikan perkembangan yang signifikan dalam industri game di Lampung.

Penulis: Melann1