kencanamedianews.com, Lampung Barat – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) setempat menggelar kegiatan Focus Group Disscussion (FGD) hasil Verifikasi warisan geologi geopark kaldera Suoh, bertempat di Aula Kagungan Setdakab, Rabu (13/12/2023).
Dengan mengangkat tema “Identifikasi Hubungkait Antara Geoheritage, Biodiversity dan Culturaldiversity Dalam Mendukung Pengembangan Geopark Kaldera Suoh”.
Kegiatan dibuka oleh Penjabat Bupati Lampung Barat Drs. Nukman M.M melalui Asisten Bidang Prekonomian dan Pembangunan Wasisno Sembiring.
Turut dihadiri Penyelidik Bumi Ahli Utama, Badan Geologi Nasional Antonius Ratdomopurbo, Ketua MAGI (Masyarakat Geowisata Indonesia) Dr. Ir. Heryadi Rachmad, MM. Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjajaran Dr. Zufialdi Zakaria, MT, kepala Perangkat Daerah, camat, peratin dan instansi vertical.
Dalam sambutannya, Wasisno Sembiring mengungkapkan tujuan diadakannya FGD tersebut dalam rangka mendukung dan menjaga kelestarian warisan geologi yang berada di kompel Kaldera Suoh.
Selain itu, dirinya juga mengungkapkan kegiatan tersebut untuk menyamakan persepsi antara stekholder terkait.
Mengingat Kabupaten Lampung Barat sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki potensi keragaman geologi yang melimpah telah memulai program pengembangan taman bumi di wilayah kompleks Kaldera Suoh melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Lampung Barat Nomor 72 Tahun 2022 tentang Tim Percepatan Pengembangan Taman Bumi.
Menurutnya, wilayah kaldera Suoh merupakan salah satu kawasan yang sangat cocok dan potensial dalam pengembangan taman bumi.
“Hal tersebut dikarenakan secara morfologis kompleks Kaldera Suoh terletak di zona depresi (depresi Suoh) dari patahan sumatera sehingga memiliki fitur keragaman geologi yang lengkap yaitu danau, kawah dan manifestasi panas bumi serta dikelilingi oleh kawasan hutan lindung Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) sehingga relevan dengan tiga pilar penting dari pengembangan Geopark yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi berbasis pembangunan berkelanjutan,” terangnya.
Melalui kegiatan FGD Warisan Geologi Geopark Kaldera Suoh tersebut dirinya berharap ke depannya dapat memiliki persepsi dan semangat yang sama tentang warisan geologi yang ada di Kabupaten Lampung Barat untuk dikembangkan menjadi geopark Nasional hingga internasional.
“Saya berharap semoga pengembangan Geopark Kompleks Kaldera Suoh ini dapat terlaksana dengan baik. Sehingga aspiring Geopark Kompleks Kaldera Suoh dapat ditetapkan sebagai salah satu Geopark Nasional di tahun 2025,”ungkapnya.
Sementara, kepala Balitbang Lampung Barat Paijo mengungkapkan terdapat tiga tujuan digelarnya kegiatan tersebut yakni mengetahui grosite-grosite yang diusulkan oleh Lampung Barat apakah sudah memenuhi kreteria yang akan menetapkan menjadi warisan geologi.
Kemudian, mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan berkaitan dengan warisan geologi yang ada di Lampung Barat dalam menjaga kelestariannya dan sekaligus pemanfaatan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dan membentuk persamaan persepsi dan sinergiritas antara Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Nineral (ESDM) stack holder dalam mengajuan pengusulan geologi kaldera Suoh menuju geopark Nasional.
Diakhir kegiatan dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama yang ditandatangi oleh asisten bidang administrasi Wasisno Sembiring, Ketua MAGI (Masyarakat Geowisata Indonesia) Dr. Ir. Heryadi Rachmad, MM, Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjajaran Dr. Zufialdi Zakaria, MT, perwakilan camat, peratin, tokoh masyarkaat dan pokdarwis dan perwakilan instansi verical.