MTQ Membuat Walikota Menjerit, Kok Bisa?

kencanamedianews.com Bandarlampung –Walikota Bandarlampung, Hj. Bunda Eva Dwiana, berang dan terkesan panik saat dikonfirmasi Wartawan atas adanya dugaan pemotongan dan lambannya pembayaran dana pembinaan bagi para pemenang lomba Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-53, tingkat Kota Bandarlampung tahun 2024 M/1445 H, yang di laksanakan di Lapangan Waydadi Kota Bandarlampung beberapa waktu lalu, Sabtu (15/06/2024).

Teriakan berang dari Bunda Eva, (sapaan akrab Wali Kota Bandarlampung), itu diduga karena geram dengan pertanyaan wartawan media ini kepadanya, terkait adanya dugaan pemotongan dan lambannya pembayaran dana pembinaan bagi pera pemenang lomba pada acara MTQ tahun 2024 tersebut.

Diketahui pada tanggal 27-30 Mei 2024 yang lalu, Pemkot Bandarlampung mengadakan MTQ ke-53 tingkat Kota Bandarlampung tahun 2024 M/1445 H yang di laksanakan di Lapangan Waydadi Kota Bandarlampung.

Namun menurut informasi yang didapat dari salah satu pemenang dalam MTQ tersebut, setelah dua minggu perlombaan, hingga hari ini, Sabtu (15/06), uang pembinaan untuk para pemenang itu belum juga di berikan oleh pihak Pemkot Bandarlampung.

“Dananya hingga saat ini belum dibayar. kabarnya yang akan dibayar lewat transfer ke nomor rekening itu nilainya Rp3,5 juta. itu bagi yang juara I,  tapi kami di haruskan untuk mengembalikan dana Rp500 ribu kepihak Kesra, mereka beralasan bahwa Rp500 ribu itu merupakan kelebihan transfer,” ungkap sumber yang meminta agar namanya tidak disebutkan.

Wartawan yang mendapat informasi itu  mencoba mengkonfirmasi  kebenaran berita tersebut kepada bunda Eva, yang saat itu seperti sedang buru-buru mau meninggalkan Kantor DPRD Bandarlampung, setelah selesainya mengikuti acara Hari Jadi Kota Bandarlampung di lanjutkan dengan Konfrensi Pers.

“Di bagian Kesra, semua sudah kita anggarkan, mbak dari media mana sih”, tanya bunda Eva kepada wartawan, dengan ekspresi wajah panik sembari terus berjalan keluar dari dalam kantor DPRD Kota Bandarlampung.

Bukan itu saja, reaksi bunda saat di konfirmasi  wartawan terkait hal itu juga spontan berubah memanas, bahkan seperti mengamuk. “Suruh keruangan saya, mana Joni, Joni kesra,” teriak bunda eva.

“Keruangan saya ya ” kata Bunda Eva kepada wartawan sambil berlalu pergi.

Anehnya, setelah bunda berlalu menaiki kendaraan, ada beberapa orang yang diduga suruhan bunda Eva datang untuk menemui wartawan kencanamedianews.com dan meminta nomor kontak wartawan.

Parahnya lagi, alih-alih ingin memberikan jawaban atas pertanyaan dari wartawan, seorang pejabat Humas yang mengaku bernama Ali Rozi, justru malah menyalahkan dan mengajari wartawan caranya konfirmasi, seolah-olah sengaja meremehkan kemapuan dari Wartawan media ini.

“Gak boleh gitu, ada prosedurnya, gak boleh langsung ke bunda, ini kan yang menangani bagian Kesra.  untuk anggaran itu lagi diupayakan mbak, administrasinya ke Kandepak, registrasinya lagi”, kata Ali Rozi, sambil menanyakan apakah bisa di tackdown pemberitaan sebelumnya.

“Menurut saya konyol ya kalo lewat telepon, kenapa gak datengi langsung ke kantornya kesra. Saya sudah konfirmasi ke Camat Keteguhan, itu gak ada yang juara di daerah sana itu,” sambung Ali Rozi, seperti sengaja menuduh wartawan hanya mengarang-ngarang cerita.

Padahal sebelumnya, Wartawan media ini sudah beberapa kali berupaya untuk mengkonfirmasi hal itu kepada Joni Asman ST, selaku Kabag Kesra Kota Bandarlampung, namun belum mendapatkan tanggapan, bahkan saat dihubungi melalui telepon WhatsApp nya, meski dalam keadaan aktif, Kabag Kesra Kota Bandarlampung, Joni Asman, itu juga terkesan sengaja menghindar dengan cara mereject telpon dari wartawan.

Yang lebih aneh dan tidak masuk akalnya lagi, pejabat Humas bernama Ali Rozi ini juga melarang wartawan untuk merekam pembicaraan nya dengan wartawan saat itu. “Bisa gak si berita itu di tackdown,?  mbak jangan direkam,” pintanya.

Padahal sudah jelas, wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik nya untuk konfirmasi perkembangan kasus untuk perkembangan update berita.

Hingga berita ini di tayangkan, wartawan media ini tidak juga mendapatkan jawaban yang jelas, terkait dana pembinaan bagi para pemenang MTQ ke53 tingkat Kota Bandarlampung tahun 2024.

Indikasi penyimpangan dana anggaran untuk pembinaan para pemenang lomba MTQ tahun 2024 di Pemkot Bandarlampung tersebut diduga benar adanya, bahkan disinyalir hal itu senghaja dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk keuntungan pribadi.