Kencana Media, Lampung — Terkait sulitnya masyarakat mendapatkan akses informasi tentang fasilitas pelayanan publik dan kenyamanan masyarakat untuk mendapatkan kemanan dan kenyamanan pasien saat berada di RSUDAM dalam hal ini berkaitan langsung dengan CCTV ruang kutilang instalasi rawat inap bedah tidak ada.
Ketua umum Gerakan Pembangunan Anti Korupsi (GEPAK) LAMPUNG, Wahyudi sangat menyayangkan,”sikap oknum pegawai RSUDAM Lampung yang terkesan menghalang-halangi kerja Pers.
Untuk meminta keterangan dan memperoleh informasi yang seluas-luasnya.
Pembangunan gedung bedah terpadu dengan nilai kontrak 38,10 Milyard Rupiah, HPS 39.100.143.839,22 dengan pengumuman 21 Maret 2021 sumber dana APBD tahun anggaran 2021 keterangan tender sudah selesai dengan nama pemenang PT Harapan Jejama Waway NPWP 31.644.631.9.xxx.xxx.
Dana ini peruntukkan apa saja, dan mengapa CCTV di ruang Kutilang pasien bagian bedah tidak ada?.
RSUDAM tidak mau melihatkan kondisi monitor CCTV aktif atau tidak di ruang instalasi bedah kepada awak media.
Apalagi sebelumnya jurnalis yangbertugas dengan menggunakan uniform medianya dan dilengkapi KTA.
Tidak ada alasan untuk tidak dilayani secara baik bahkan terkesan awak media di permainkan untuk mengakurasikan kondisi monitor CCTV dengan yang diucapkan Satpam.
Perlakuan yang kurang baik ini menimbulkan tanda tanya besar.
Ada Apa ini!!! Wahyudi berjanji, akan segera menurunkan team investigasi menyelidiki persoalan ini, jika di kemudian hari kami menemukan benar terbukti ada persoalan yang sengaja di tutup-tutupi, maka kami dari lembaga GEPAK, akan membongkar persoalan ini ke Aparat Penegak Hukum, “Ungkapnya dengan nada geram.