Sebagaimana terangkum, para relawan dan simpatisan Ganjar-Mahfud terus membekali diri, orang terdekat, tim, jejaring, dan basis massa dengan senjata legal pengetahuan seputar dasar hukum pelaksanaan tahapan pemungutan dan penghitungan suara.

Mereka pun berinisiatif untuk sebisanya mempersiapkan tenaga sukarelawan yang menjalankan fungsi cadangan saksi TPS, kurir atau perbantuan mobile, dan pengamanan pengawalan surat suara dan kotak suara di TPS setempat hingga batas penghitungan suara hasil proses pencoblosan berjenjang dinyatakan usai dan terlampaui.

Serta, secara sederhana dengan peraga ala kadarnya, mengedukasi tatacara teknis pencoblosan surat suara kepada jejaring basis massa rakyat calon pemilih Pileg-Pilpres 14 Februari 2024 sebagai deteksi dini agar keabsahan suara yang akan pemilih salurkan di TPS terjamin. Sekaligus terjaga.

Dalam hal ini, demikian salah satu pimpinan relawan, Ketua DPD Jaringan Kawan Ganjar (JangkarMerah Putih Lampung, Wahyudi Hasyim, via pesan singkat Senin (5/2/2024), mempermaklumkan pihaknya berupaya sekerasnya untuk memedomani tiga pesan direktif capres sat set berambut putih Ganjar Pranowo seperti terakhir dibunyikan.

Oleh, Sekjen DPP PDI Perjuangan yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, dalam orasi politiknya pada kampanye terbuka rapat umum peserta Pemilu Legislatif 2024 taja PDI Perjuangan Lampung di Lapangan Kampung Sawah Brebes, Tanjungkarang Timur, Bandarlampung, pada 28 Januari 2024 lalu.

Sejurus, yang dimaksud, penggalan orasi politik Hasto Kristiyanto membakar spirit ribuan massa kader, pengurus, anggota, dan caleg DPR, DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota dari PDI Perjuangan, sejumlah kader-caleg sejawat parpol pengusung dan pendukung lainnya (PPP, Partai Hanura, Partai Perindo), serta relawan-simpatisan Ganjar-Mahfud peserta kampanye dari 15 kabupaten/kota se-Lampung tersebut, berikut.

Terbiasa, teruji dalam banyak kesempatan, berhasil mengkomunikasikannya interaktif, “Bapak ibu dan saudara-saudara sekalian, untuk menang (Pileg-Pilpres) kita perlu bekerja keras. Untuk menang kita perlu untuk memeras keringat kita. Sanggup? (Sanggup!)” tanya Hasto, berbalas kata senada “sanggup” dari massa kampanye 28 Januari lalu itu.

Mengapa, lanjut Hasto, “karena pak Ganjar dan pak Mahfud tidak bisa sendirian. Pak Ganjar dan Prof Mahfud tidak punya harta triliunan, karena pak Ganjar-Mahfud adalah kita, pak Ganjar adalah presiden rakyat, presiden wong cilik, akan fokus pada masalah ekonomi, ekonomi, dan ekonomi. Sementara Prof Mahfud fokus pada hukum yang berkeadilan untuk rakyat.”

Berbeda dengan yang lain, punya dana banyak, triliunan. Bansosnya luar biasa. Kemarin ditemukan ada beras capnya Bulog, tetapi disitu ada gambar (paslon) nomor dua. Itu betul atau tidak? (Tidak!) Itu menyalahgunakan kekuasaan, tidak? (Ya!) “

Hasto pun kemudian menggarisbawahinya. “Itu menyalahgunakan kekuasaan, saudara-saudara sekalian. Maka, pak Ganjar tidak punya beras berton-ton, pak Ganjar tidak punya harta triliunan. Tetapi pak Ganjar punya komitmen terhadap nasib bangsa ini kedepan. Nasib Indonesia, nasib rakyat, kita semuanya,” intensinya.

Untuk itu kami mengharapkan H-17 ini, mari kita bergerak turun ke bawah. Tiada hari tanpa door to door, tiada hari tanpa pergerakan, mendatangi pintu-pintu rakyat. Sanggup? (Sanggup!) Siap? (Siap!)”

Kalau ada intimidasi, bagaimana?” Hasto Kristiyanto bertanya. Lawan, pekik massa. “Kalau ada yang nekan-nekan, jangan ikut kampanye, gak usah dukung pak Ganjar, dukung yang lain saja, bagaimana?” gestur Hasto bak beri jeda massa menjawabnya.

Di Sulawesi, di Sulawesi, kemarin kami menemukan banyak intimidasi yang ditujukan kepada para kepala desa, yang dilakukan oleh oknum-oknum aparat di Sulawesi. Tetapi saya yakin, di Lampung ini aparatnya baik-baik semuanya, saudara-saudara sekalian. Nah di Sulawesi sana, kepala desanya didatangi, lalu oknum ini bertanya, ‘kalau masih mau tidur sama istri kamu, maka dukung pasangan nomor dua.’ Ini di Sulawesi, saudara-saudara sekalian.”

Saya yakin di Lampung ini tidak ada, betul? Tetapi kalau ada intimidasi, siap lawan? (Lawan!) Siap membela kebenaran? (Siap!) Siap berjuang untuk presiden rakyat: Ganjar? (Siap!) Terima kasih atas kesiapan bapak ibu dan saudara-saudara sekalian. Karena, yang tidak bisa dihadapi oleh intimidasi adalah pergerakan rakyat,” dedahnya mencerahkan.

Bung Karno berpesan kepada kita semua, bapak bangsa kita, bapak bangsa kita Bung Karno rela menderita, bertahun-tahun dipenjara, selalu bergema semangat juangnya, karena keyakinan bahwa Indonesia bisa merdeka. Maka kita saat ini sudah merdeka, tetapi akan ada suatu ancaman otoritarianisme baru, suatu ancaman pemerintahan otoriter, yang mencoba membungkam suara rakyat,” kali ini, mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia ini menyengat alarm pengingat.

Untuk itu saudara-saudara sekalian, dengan melihat komitmen bapak ibu dan saudara-saudara sekalian, kami percaya, kami yakin, bahwa masyarakat Lampung adalah masyarakat yang sadar politik, betul? (Betul!) Masyarakat Lampung adalah masyarakat yang melek secara politik sehingga tidak akan membiarkan berbagai bentuk mengkerdilkan suara rakyat terjadi,” sulut Hasto.

Karena itulah sekali lagi, pesan dari pak Ganjar-Mahfud, 17 hari kedepan kita buktikan bahwa kekuatan rakyat adalah kekuatan kemenangan rakyat yang menjadi juara, saudara-saudara sekalian. Mengapa saya tekankan ini, karena di pasangan nomor dua sana, ada yang mengatakan bapak Prabowo pak Gibran didukung oleh lebih dari 30 persen pengusaha yang menyumbang perekonomian nasional. Buat apa didukung pengusaha besar, kalau akhirnya menindas rakyat, saudara-saudara sekalian!” gas Hasto berapi.

Untuk itu, sekali lagi, kekuatan Ganjar-Mahfud terletak pada kekuatan rakyat. Kekuatan Ganjar-Mahfud terletak pada gotong royong dari seluruh rakyat Indonesia,” dia impresif.

Jangan lihat hasil survei, karena survei sudah dimanipulasi. Yang kita (lihat adalah) sentimen positif bahwa pak Ganjar dan Prof Mahfud memiliki sentimen positif yang terbesar karena pak Ganjar-Mahfud tidak pernah melanggar hukum, betul? (Betul!), tidak pernah melanggar etika, betul? (Betul!), pak Ganjar-Mahfud keluarganya baik-baik saja, betul? (Betul!)”

Untuk memimpin Indonesia, harus dibuktikan. Memimpin keluarga dulu, sanggup atau tidak. Kalau memimpin keluarga saja tidak sanggup, jangan memimpin Indonesia Raya yang besar ini, saudara-saudara sekalian.”

Untuk itu sekali lagi, saya perjaga. Pesan pak Ganjar-Mahfud, yang pertama, 17 hari kedepan bergerak turun ke bawah menyatu dengan kekuatan rakyat,” sebut dia.

Pesan yang kedua, siapkan saksi-saksi Pemilu dengan sebaik baiknya. Jangan biarkan suara kita dicolong, siap? (Siap!) Jangan biarkan suara Ganjar-Mahfud dicuri, siap? Untuk itu saksi harus dipersiapkan. Kami juga mohon bantuan untuk PDI Perjuangan, PPP, Perindo, Hanura, untuk sama-sama kita dukung. Karena pak Ganjar-Mahfud menjadi presiden perlu dukungan partai politik dengan kursi yang sebanyakbanyaknyaPDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura,” sebutnya lagi.

Pesan yang ketiga, pesan yang ketiga dari pak Ganjar-Mahfud sangat penting: ajari rakyat cara mencoblos yang baik. Yaitu nomor 1 dibuka saja, nomor 2 dilihat, nomor 3 dicoblos. Rambutnya apa? (Putih!) Coblos rambut putih. Kita ulangi lagi coblos rambut putih. Terima kasih. Selamat berjuang. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Om Shanti Shanti Shanti Om. Merdeka! Ganjar Pranowo! (Presiden!) Ganjar-Mahfud! (menang menang menang!)” tuntas Hasto diriuhi massa.

Selanjutnya Hasto, bersama Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung Sudin, dua wakil ketua TPD Ganjar-Mahfud Lampung lainnya yakni Ketua DPD Partai Hanura Lampung Mukti Shoheh dan Ketua DPW Partai Perindo Lampung Brigjen TNI Purn Toto Jumariono, serta Ketua TPD Ganjar-Mahfud Lampung yang sejak 18 Mei 1989 hingga kini dikenal luas Raja Kerajaan Sekala Brak Kepaksian Pernong gelar Sultan Pangeran Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi Sekala Beghak Yang Dipertuan Agung XXIII Paduka Yang Mulia (PYM) Saibatin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Brigjenpol Purn Edward Syah Pernong karib Pun Edward, kontan melakukan simulasi pencoblosan contoh replika surat suara tanda gambar paslon Ganjar-Mahfud.

Dari itu, Ketua DPD Jangkar Merah Putih Lampung, Wahyudi Hasyim, mengintensi, ketiga pesan capres Ganjar Pranowo seperti Hasto sampaikan itu menjadi basis pijakan pihaknya, yang diturunkan dalam bentuk kerja komando di organ relawannya, mau pun dalam bentuk kerja koordinasi ketat sinergi pihaknya dengan kekuatan pro Ganjar-Mahfud di Lampung lainnya.

“Pesan mas Ganjar itu terang benderang. Terus jaga basis, jaga iman dan jaga imun politik karena serangan penggembosan terutama iming-iming kubu sebelah ini luar biasa masifnya. Semua lewat, kalau kita ada bersama rakyat, berada ditengah massa. Itu kami keras betul soal ini,” kata Wahyudi.

“Jangan sampai istilahnya, sudah begitu, sedemikian sabar bu Mega [Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri] itu, PDI [Perjuangan] itu, juga para relawan Jokowi garis lurus yang patuh pada Tuhan, taat pada konstitusi, setia pada rakyat, itu, dibokong, dikhianati, ditikam oleh sosok yang siang malam mereka perjuangkan sampai menang dua kali Pilpres, lalu kami relawan Ganjar-Mahfud ini gegara duit segepok berpaling dari 03. Rugi dong!” ujar Wahyudi ketus pula.

Lalu, imbuh aktivis antikorupsi, Koordinator LSM Gerakan Pembangunan Anti Korupsi (GEPAK) Provinsi Lampung ini, soal saksi.

“Kalau soal saksi ini pastinya, relawan kami, kami arahkan terus perkuat komunikasi, perketat koordinasi, merapat ke barisan empat partai politik pengusul! Iya dong, terus bareng caleg-caleg partai pengusul, kerjakan mana yang bisa dikerjakan bersama. Masa musuhan sama caleg PDI Perjuangan, PPP, Hanura, Perindo? Konyol itu. Belajar lagi berpolitik yang lurus. Saya marah betul kalau dengar ada relawan kami, antipartai. Ini mau rebut kekuasaan konstitusional, bos! Pintunya itu ya partai politik, gitu,” ujar Wahyudi, meski dia bukan kader parpol, tapi tidak antipartai.

Selanjutnya Wahyudi menggarisbawahi, memasuki H-8 Pemilu ini, seluruh relawan Ganjar-Mahfud juga mesti rehat “orat-oret” sejenak, menghimpun kembali, mendata ulang, memetakan lagi, merumuskannya segera setelahnya, semua target capaian kerja politik pemenangan baik yang belum, yang sedang, mau pun yang di waktu efektif hari kalender sepekan kedepan yang tersisa yang belum atau belum sempat dikerjakan.

Seperti halnya, pihaknya belajar banyak dari pengalaman sejarah elektoral pada empat momen kandidasi politik Ganjar: Pileg 2004 dan 2009, Pilgub Jateng 2013 dan 2018.

Dengan mempelajari historiografi rekam jejak sejarah perjalanan sukarelawan politik nonpartisan sejak Pemilu 1999 yang baru mewujud jadi kekuatan politik riil alternatif di luar kekuatan parpol pengusung capres dan cawapres pada Pemilu 2014.

“Dari itu hati kecil saya meyakini, dengan daya upaya seadanya, ikhtiar sebisanya yang bisa dikerjakan, seluruh relawan, simpatisan, jutaan rakyat Lampung pendukung Ganjar-Mahfud bagian dari ratusan juta rakyat Indonesia pendukung paslon 3, saat ini terus berkubang keringat, begadang jaga basis, siapkan dapur-dapur umum, gotong royong himpun logistik pemenangan, pastikan diri bawa e-KTP, Form Model C pemberitahuan undangan mencoblos, atau surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat, atau Kartu Keluarga bagi pemilih pemula yang belum punya e-KTP, yang wajib dibawa ke TPS 14 Februari nanti.”

Demi apa, imbuhnya, “pembuktian sekali lagi, hanya Pemilu-lah jalan konstitusional untuk mencegah orang jahat berkuasa. Saudara sebangsa setanah air, jangan lupa, Rabu 14 Februari 2024, mari berduyun ke TPS, coblos di surat suara abu-abu, tanda gambar capres-cawapres nomor urut 3. Ganjar-Mahfud, menang menang menang! Allahu Akbar! Merdeka!” pamungkasnya.

Di sisi lain, mengerjakan hal semirip senada, saat terhubung terpisah Selasa [6/2/2024), salah satu pimpinan organ relawan Ganjar-Mahfud latar perempuan, Ketua DPD Ganjar Untuk Rakyat (Guntur) Lampung cum Koordinator Wilayah (Koorwil) Sumatera II DPP Guntur, Eliya Nurita, mengafirmasi pihaknya juga menggencarkan tatacara simulasi pencoblosan contoh surat suara warna abu-abu ke basis-basis massanya.

Eliya Nurita, pengusaha hijabers yang juga terpantau “ligat” mobilitasnya dalam upaya mengkonsolidasikan kekuatan poros relawan terhimpun Guntur Lampung, menyebut bakal kian menggencarkan simulasi pencoblosan contoh surat suara yang meski tampaknya sederhana akan tetapi jika abai alih-alih menyepelekan melakukannya justru dapat berpotensi dan bisa mengurangi dulangan suara pemilih.

Penyesalan, biasanya selalu di belakang. Kalau didepan, namanya pendaftaran. Demikian bunyi “telolet” klakson peringatan.

Relawan Guntur Lampung, ujar Eliya, pada saat melakukan segala sesuatu hal kerja-kerja politik pemenangan elektoral yang dalam terminologi politik kekinian lazim disebut canvassing politik, juga melakukan seribu langkah pemajuan pencerahan politik massa rakyat pendukung paslon 3.

Eliya menyadari, massa politik merupakan entitas politik, bukan komoditas politik.

Massa rakyat, “bukanlah seperti ayam”, meminjam istilah pidato capres Ganjar Pranowo saat orasi politik dihadapan ratusan ribu pendukung pada kampanye terbuka rapat umum bertitel Hajatan Rakyat Konser Salam M3tal #3 Ganjar-Mahfud Menang Total: “Suara Rakyat, Hati Rakyat”  bersama Slank di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu, 3 Februari 2024 lalu.

“Bapak/Ibu, kita tidak mau rakyat diperlakukan seperti ayam, disiksa, dicabut bulunya, dan kemudian pada saatnya dia diundang untuk dikunci perutnya dengan gula-gula. Rakyat bukan ayam, rakyat bisa menentukan sendiri nasibnya,” ujar Ganjar.

“Maka, keberanian ini perlu kita dorong terus menerus. Keberanian ini perlu kita angkat dan itulah peran bapak ibu semuanya. Budayawan sudah berbicara, wartawan sudah menyuarakan, civil society [masyarakat sipil] termasuk juga ilmuwan sekarang sudah keluar kampus untuk menyampaikan itu. Ini peringatan keras buat demokrasi yang ada di Indonesia,” ujar Ganjar menggebyar, mengajak pendukungnya untuk terus menjaga pikiran dan hati yang sehat dalam kontestasi lima tahunan ini, mengajak semua pihak untuk selalu mendengarkan jeritan suara si miskin.

Ganjar Pranowo: pemilik nama lahir Ganjar Sungkowo (bahasa Jawa, berarti “ganjaran dari kesusahan/kesedihan atau Sungkowo”) yang diganti belakangnya dengan Pranowo saat masuk masa sekolah sebab orang tuanya kuatir kelak sang putra “selalu berkubang kesialan/kesusahan” jika terus memakai nama Sungkowo, dan sempat berjualan bensin eceran selulus SMA di Yogya, sempat setahun cuti kuliah lantaran tak punya biaya, di kota yang sama ini, lalu menyorong dua dari 21 Program Unggulan Ganjar-Mahfud yang akan keduanya tunaikan jika menang Pilpres.

“Kenapa Ganjar-Mahfud punya program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana? Agar harkat dan martabat mereka naik, agar kemiskinan bisa diselesaikan dengan mandiri,” jelasnya.

“Kenapa kami ingin membuat Satu Desa, Satu Faskes (fasilitas kesehatan), Satu Nakes (tenaga kesehatan)? Agar layanan kesehatan baik, agar ibu-ibu hamil mereka mendapatkan perawatan bagus, agar stunting bisa dicegah, agar kelak mereka menjadi anak-anak bangsa terbaik yang siap bersaing di dunia internasional,” ujar Ganjar.

Massa politik, massa rakyat dan kemudian pada jatah gilirannya, “massa sadar”: massa rakyat yang berkesadaran politik maju untuk tidak menyebut progresif, rakyat yang di Lampung bahkan disebut Hasto Kristiyanto saat kampanye Kampung Sawah Brebes, sebagai massa rakyat yang melek politik.

Dari itu, Ketua Guntur Lampung Eliya Nurita, melengkapi diri relawan pimpinannya yang selain tersebar di 15 kabupaten/kota se-Lampung, juga diperkuat dewan penasihat, Bambang Irianto: sepupu kandung Ganjar Pranowo, tukang momong kala Ganjar belia di Karang Anyar Jawa Tengah sana dan kini menetap di Kelurahan Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, dengan contoh surat suara sebagai salah satu senjata legal kampanye, saat turba ke basis-basis.

“Iya, kami membawa contoh surat suara agar masyarakat benar-benar memahami. Rencana akan undang warga dekat-dekat posko untuk simulasi sambil bagi-bagi jilbab dan kalender,” sahut Eliya cepat, via perpesanan singkat, Selasa, pukul 07.53 Waktu Indonesia Barat.

Pembaca, Pemilu 2024: Pemilu keempat dihelat tepat saat tahun kabisat (tahun bertanggal 29 Februari kalender Masehi) setelah Pemilu 1972, 1992, dan 2004.

Sealunan relawan 03 yang hari-hari ini siaga satu, batinkan lagu Iwan Fals rilisan 1990: “Orang-orang harus dibangunkan. Aku bernyanyi menjadi saksi. Kenyataan harus dikabarkan. Aku bernyanyi menjadi saksi“, bagaimana dengan anda, Sidang Pembaca? (Muzzamil)