Petugas PLN Pelayanan Pelanggan terlalu Arogan Di Kabupaten Pesisir Barat

kencanamedianews.com, Pesisir Barat – Hari Pelanggan Nasional yang diperingati setiap 4 September menjadi momen refleksi bagi PLN untuk terus meningkatkan layanan kepada pelanggan. Komitmen ini dilakukan PLN sejalan dengan semangat pemulihan ekonomi nasional melalui listrik yang andal sesuai dengan slogan Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.

Patut dipertanyakan atau baru sekadar komitmen. Ini mengingat masih banyak muncul keluhan pelanggan terkait standar kerja pelayanan petugas di lapangan yang belum sesuai. Jumat 15/12/2023.

Keluhan itu mulai soal kerja petugas yang terlalu arogan dan terkesan asal-asalan, seperti hal nya yang terjadi di salah satu warga yang bernama Suwandi (45) alamat Pekon Gunung Kemala, Kecamatan Way Krui, mengatakan bahwa kedatangan petugas PLN dengan membawa mobil pelayanan pelanggan dan diatasnya ada tangga langsung turun dari mobil mengatakan kepada tuan rumah untuk mengganti kwh yang sudah terpasang dirumah warga tersebut.

Lanjut suwandi, Ia mempertanyakan kenapa kwh dirumahnya akan diganti sementara kwh tersebut dalam keadaan baik dan selalu membeli token listrik kemudian masih aktip token untuk dimasukan di unit kwh, lalu petugas PLN yang diduga bernama Antoni mengatakan bahwa kwh tersebut sudah mati pajak dan harus diganti sambil bernada sombong kepada pelanggan.

Kemudian suwandi tidak mengizinkan kwh nya untuk diganti dengan kwh yang baru dikarenakan alasan untuk pergantian KWH oleh petugas PLN yang kurang pas, dan warga tersebut kurang memahami bahasa mati pajak, sehingga terjadilah cekcok antara petugas PLN yang bernama antoni dan pelanggan tersebut.

Lalu Antoni petugas PLN unit Kaja krui itu berlalu kearah mobil sambil mengatakan mengancam akan memblokir kwh tersebut. “Diblokir itu nanti yaaa” ucap suwandi menirukan kata-kata anton yang ditujukan kepada temannya.

Perkataan petugas itu didengar oleh tuan rumah sehingga mengejar petugas PLN itu kemudian terjadi cekcok mulut di tepi jalan raya kemudian warga yang melihat terjadinya keributan itu segera untuk melerainya.

Harapan suwandi selaku pelanggan PLN agar kiranya petugas dalam melaksanakan pekerjaannya selalu memberikan pelayanan yang baik.

Ia melihat, tulisan slogan PLN ini memberi kesan kalau masyarakat sebagai pihak yang disalahkan. Kesannya masyarakat sebagai pelaku suap dalam menghadapi petugas PLN. “Padahal kinerja petugas PLN di lapangan maupun di kantor patut dipertanyakan. Apakah petugas PLN itu mempunyai standar kerja dalam melayani publik atau tidak,” ungkap Andi.

lanjutnya, ketidakjelasan standar kinerja petugas PLN itu akhirnya berlaku arogan dilapangan.

Ditempat terpisah awak media mencoba menghubungi Kepala Kantor jaga unit Krui untuk mengkonfirmasi kejadian itu melalui pesan watshap mengatakan memang ada program pergantian kwh beberapa pabrikan tertentu.

Terkait dengan petugas akan saya telusuri dan panggil yang bersangkutan, mohon maaf akan kami perbaiki pelayanan kami kedepanya terutama dibagian Lapangan,” jelasnya singkat tanpa penjelasan kenapa harus diganti.