kencanamedia.com / Lampung —
Oleh: Iwa Perkasa. Guberbur Lampung Arinal Djunaidi akan mengakhiri masa jabatannnya akhir Desember 2023 nanti. Mengacu dari data statistik BPS, Arinal bersama seluruh jajarannya berhasil mewariskan pertumbuhan ekonomi dan makro ekonomi lainnya yang terus terjaga dan tumbuh positif hingga masa pemulihan ekonomi setelah dihempas badai pandemi Covid-19 lebih dari dua tahun di sepanjang kepemimpinannya.
BPS Lampung dalam laporannya menyebutkan Ekonomi Provinsi Lampung sampai dengan triwulan III-2023 tumbuh 4,27 persen terhadap periode yang sama tahun 2022 (c-to-c).
Pertumbuhan ekonomi sebesar 4,27 persen tersebut ikut mendorong penciptaan lapangan kerja yang berdampak pada penurunan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,23 persen per Agustus 2023, hingga daerah ini menempati posisi terendah ketiga di Sumatera setelah Provinsi Kepulauan Riau dan Sumatera Selatan.
BPS melaporkan selama Agustus 2022 sampai Agustus 2023, lapangan usaha pertanian; akomodasi dan makan minum; transportasi, informasi dan komunikasi merupakan lapangan usaha yang mengalami
pertambahan tenaga kerja terbanyak masing-masing sekitar 73,84 ribu orang, 56,48 ribu orang, dan 45,45 ribu orang.
Menjelang akhir masa jabatannya, Gubernur Arinal bersama DPRD Lampung juga telah mewariskan APBD 2024 yang sangat progresif optimistis dan sangat menantang.
APBD Lampung 2024 mengamanatkan anggaran Pendapatan Daerah sebesar Rp8,342 triliun atau naik sebesar 11,14 persen terhadap APBD Lampung tahun 2023.
Sementara Belanja Daerah diproyeksikan sebesar Rp8,333 triliun atau naik 11,42 persen terhadap APBD 2023.
Untuk menopang Pendapatan dan Belanja Daerah yang naik signifikan tersebut telah ditetapkan besaran anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp4,936 triliun atau naik 16 persen dibanding PAD yang diproyeksikan pada APBD 2023 lalu.
Sementara Pendapatan dari Transfer Daerah ditetapkan sebesar Rp3,391 triliun atau naik 4 persen dibanding APBD tahun 2023.
*Gubernur ‘Pendatang’*
Rancangan APBD Lampung 2024 yang baru saja disahkan itu dipastikan akan menjadi ujian berat bagi PJ Gubernur, terutama bagi penjabat gubernur ‘pendatang’ yang biasanya tidak bisa langsung tancap gas.
Postur APBD Lampung tahun 2024 yang progresif membutuhkan sosok penjabat gubernur yang siap gerak langsung jalan, langsung injak gas untuk dapat segera menggerakkan organisasi daerah melalui koordinasi yang sudah terbangun.
Pencapaian kenaikan PAD sebesar 16 persen tersebut sangat ditentukan oleh kerja keras organisasi pemerintahan yang solid berkelanjutan dan bebas dari politik pragmatis kepemiluan seperti yang diamanatkan Presiden Jokowi, yakni PJ kepala daerah harus tetap menjaga netralitasnya.
Dengan postur APBD 2024 yang kokoh, dan didukung oleh PJ gubernur yang langsung tancap gas, maka target pertumbuhan ekonomi Lampung 2024 sebesar 4,5-5,5% dapat diraih.