Oleh: Iwa Perkasa
kencanamedianews.com, Lampung — MENYIMAK dari data hasil survey yang rutin disampaikan BPS Lampung setiap awal bulan, maka fenomena kenaikan harga beras yang sampai saat ini masih bergejolak, seharusnya membuat petani di Lampung tersenyum bahagia.
Untuk membuktikan bahwa petani di Lampung bahagia karena memperoleh margin keuntungan yang jauh lebih besar pada tahun ini, tentu perlu riset tersendiri.
Namun, terlepas ada atau tidak adanya riset itu, hasil survey BPS Lampung, terutama terkait perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Perkembangan Harga Gabah/Beras di Lampung, jelas menunjukan bahwa petani sawah di Lampung telah menerima keuntungan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Gubernur Lampung Arinal Djunadi silakan berbangga dengan kesimpulan ini, yakni Program Petani Lampung Berjaya berhasil menyejahterakan petani padi di pedesaan.
Untuk membuktikan kesimpulan tersebut, mudah saja: silakan bandingkan harga gabah/beras tingkat petani/penggilingan yang jauh lebih tinggi dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang berlaku saat ini.
HPP untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp5.000/kg dan GKP di tingkat penggilingan Rp5.100/kg.
Sementara itu, untuk gabah kering giling (GKG) di penggilingan ditetapkan di harga Rp6.200/kg dan GKG di gudang Perum Bulog Rp6.300/kg.
Sementara untuk perhitungan harga eceran tertinggi (HET), pemerintah menetapkannya HET di Lampung (zona 1), yakni beras medium Rp10.900’kg dan beras premium Rp12.900/kg.
Faktanya, dua instrumen pengendalian harga (HPP dan HET) oleh pemerintah tersebut telah digilas oleh gejolak harga beras/gabah di tingkat petani/penggilingan.
Hasil survey BPS Lampung selama Oktober 2023 menjelaskan bahwa harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani berada pada harga Rp6.664/kg. Harga GKP tertinggi Rp6.900/kg, terendah Rp6.200/kg.
Harga rata-rata GKP di tingkat penggilingan lebih tinggi lagi mencapai Rp6.783/kg
Sementara Harga Gabah Kering Giling (GKG) pada Oktober 2023 di tingkat petani Rp7.288/kg dan di tingkat penggilingan Rp7.405/kg.
Sedangkan harga beras premium di tingkat penggilingan sudah mencapai Rp13.188/kg dan untuk kualitas medium Rp12.646/kg.
Dalam kondisi harga gabah/beras yang terus bergejolak di atas HPP dan HET ini, telah memaksa Perum Bulog tiarap hingga tidak mampu memaksimalkan perannya menyerap hasil panen petani. Pada tahun ini, bahkan sampai 2024, Bulog memilih realitis memperkuat cadangan beras pemerintah melalui importasi beras dari luar negeri (beras LN).
Diketahui, Bulog Lampung menerima beras impor (LN) sebanyak 10.000 ton pada Januari 2023, di mana sebagian besar disalurkan untuk pada program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), namun sampai beras LN itu habis tidak ‘ngefek’ menahan gejolak harga beras.
Sekali lagi, Gubernur Lampung Arinal Djunadi silakan berbangga dengan kondisi harga gabah/beras yang masih membumbung tinggi sampai saat ini. Silakan menyimpulkan mahalnya harga gabah/beras saat memberi tanda bahwa Program Petani Lampung Berjaya berhasil menyejahterakan petani padi di Lampung.
Fakta lain yang pantas dibanggakan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi adalah terus membaiknya Nilai Tukar Petani (NTP) yang rata-rata mengalami kenaikan di sepanjang tahun ini.
Puncaknya terjadi pada Oktober 2023 ini, di mana NTP Lampung berada pada angka 114,45 atau naik 0,89 persen dibanding angka NTP September 2023.
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP merupakan salah satu indikator untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Peningkatan NTP pada Oktober 2023 dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) mengalami kenaikan sebesar 1,20 persen dan Indeks
Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang naik sebesar 0,31 persen.
Selisih antara It sebesar 1,2 persen dan Ib 0,31 persen dapat menjadi bukti bahwa ada keuntungan signifikan yang diperoleh petani. Keuntungan itu dapat menjadi modal bertani pada masa tanam berikutnya dan saving.