Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan Di Tennis Indoor Senayan Jakarta

Ketua Penasehat Forum Komunikasi (Forkom) Relawan Anies Baswedan Wilayah Lampung Dr. H. Ike Edwin SH., MH., MM., menghadiri acara Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan di Tenis Indoor Senayan Jakarta, Minggu (21/5/2023).

Dang Ike, sapaan akrab Mantan Kapolda Lampung tahun 2016 tersebut hadir dalam acara tersebut atas undangan istimewa dari panitia penyelenggara, bahkan telah disiapkan tempat duduknya dibarisan kedua tepat dibelakang tempat duduk Bacalon Presiden Anies Rasyid Baswedan bersama anak dan istrinya.

Dalam pidato kebangsaannya, Anies Baswedan menyapa para relawan pendukungnya dalam acara akbar bertajuk ‘Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan’ dengan tema “Relawan Tidak Dibayar Bukan Karena Tak Bernilai, Tapi Karena Tak Ternilai”.

Menurut Anies, meski tidak dibayar, ribuan relawannya yang hadir tersebut tetap memiliki semangat mendukungnya.

“Rupiah bisa mendatangkan orang, tapi rupiah tidak menyalakan semangat. Yang hadir di tempat ini seperti tulisan di situ, relawan tidak dibayar bukan karena tak bernilai, tapi karena tak ternilai harganya,” ujar Anies yang disambut tepuk tangan dan sorakan dari para relawannya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku bisa merasakan luapan semangat dari para relawannya itu. Hal tersebut, kata Anies, ditunjukkan salah satunya dari banyaknya relawan yang tidak kebagian tempat duduk namun masih mau hadir.

“Saya kalau hadir acara dengan relawan seperti sekarang ini, begitu masuk ruangan rasanya seperti baterai yang di-charge 110 persen. Luar biasa. Jadi suasananya penuh kegembiraan, penuh keceriaan karena memang kita menuju pemilihan yang bukan menakutkan, tetapi pemilihan yang membahagiakan,” ujar Anies dalam pidato kebangsaannya di hadapan ribuan relawan.

Kepada para pendukungnya, Anies menyampaikan perasaan cinta melalui ucapan “I Love You All Must Full”. Menurut Anies, ada alasan khusus ungkapan itu ia sampaikan. “Kenapa all must full? Kalau saya tidak katakan, maka tidak ada ruang untuk cinta tumbuh. Tapi kalau i love you all must full, maka cinta kita insya Allah berkembang terus ke depan. Apalagi perjalanan kita masih panjang ke depan,” kata Anies.

Bakal calon Presiden Anies Baswedan dalam pidatonya juga menyoroti banyaknya mafia dalam berbagai kasus dalam negeri. Tak hanya berharap kasus ini bisa diberantas, ia juga punya beberapa langkah untuk membereskan masalah mafia.

Menurut Anies, penting sekali untuk mengakui adanya mafia di sektor-sektor yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Untuk itu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengakui eksistensinya, lalu dibuat peraturannya. Kedua, deretkan orang-orang berintegritas yang berani yang secara sistematis memerangi mafia itu.

Ia menilai mungkin saja masih banyak orang yang tidak menyadari kegiatannya selama ini menjadi benalu bagi negara karena berkaitan dengan mafia. Misalnya terkait dengan sektor pupuk, peradilan, pertanahan banyak yang belum tentu menyadari bahwa yang dimainkan adalah sebuah aktivitas mafia.

“Mulai sekarang kita review kembali, jangan sampai jadi rombongan yang bersatu dengan mafia ini. Harus ada kemauan politik, kalau ada kemauan politik bisa dibereskan. Kalau tidak ada kemauan politik sulit,” tutur Anies.

Masih menurut Anies Rasyid Baswedan, “Urusan semacam ini membutuhkan sikap paling tegas dari yang paling atas. Kalau yang paling atas tidak menempatkan sebagai prioritas, bisa sulit,” sambungnya.

Anies juga berujar bahwa ia pernah di pemerintahan dan mengetahui tak semua pejabat serta aparat memilki kasus seperti itu. Menurut Anies, masih banyak aparat yang berintegritas. Namun, jika kesewenangan mafia tersebut berlanjut, maka aparat berintegritas tersebut perlahan akan hilang dan merusak Indonesia.

“Saya beri ilustrasi, katak bila dimasukkan ke dalam sebuah panci (berisi) air dingin, nyalakan api, pelan-pelan jadi panas, mendidih, katak itu akan mati dalam air mendidih. Tapi kalau katak dilemparkan ke air mendidih, langsung lompat,” ujar Anies di hadapan ribuan relawan.

Menurut Anies, kondisi saat ini jika terus dibiarkan, maka kondisinya akan sama dengan katak yang mati di air mendidih yang dimasak dari air dingin. Selain mafia hukum, Anies menyebut wacana perpanjangan masa jabatan presiden juga harus diwaspadai.

“Ketika kita berbicara tentang 25 tahun reformasi, mana yang harus kita pegang? Nampaknya pelan-pelan, jadi kalau ada yang punya ide untuk mengubah, kita harus hentikan,” kata Anies. “Jadi kalau ada petinggi-petinggi negeri ini yang pelan-pelan menggeser, jangan pernah dibiarkan karena ini sama menaikkan suhu air.” Imbuhnya.

Penulis: Wyd