Tiktoker Yang Kritik Kinerja Pemerintah, Mendapatkan Tanggapan Dari Berbagai Pihak

Kencana Media News | Tiktoker Bima Yudho Saputro, @awbimax, menyebutkan diksi ‘Lampung Dajjal’ untuk mengkritisi kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim (Nunik).

Hal tersebut mendapatkan berbagai respon dan tanggapan dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua Umum (Ketum) Laskar Lampung Ir Nerozelli Agung Putra Koenang atau yang akrab disapa Sunan Nero.

Menurut Nero, memang pakta bahwa banyak jalan di provinsi Lampung yang rusak parah, baik jalan negara, jalan Provinsi maupun jalan kabupaten/kota.

“Memang pakta bahwa jalan di Provinsi Lampung banyak yang rusak, mestinya semua pemimpin di Lampung ini sadar bahwa masyarakat itu bayar pajak. Jadi wajar jika masyarakat mengkritik kinerja para pemimpinnya yang tidak menunjukkan kwalitas terbaiknya,” ujar Nero.

Bahkan Nero juga mengkritik, jika seorang pemimpin yang dilahirkan dengan menggunakan uang cukong.

“Di Lampung sudah mau habis satu periode, apa yang sudah diperbuat oleh para pemimpin untuk memajukan dan mensejahterakan rakyatnya. Pemimpin yang lahir dengan biaya cukong ya susah mau mikirin pembangunan dan kesejahteraan rakyat, dia mikirin cukong dan cukong,” ucap Nero.

Masih menurut Ketum Laskar Lampung itu, kritikan ini adalah hal yang positif.

“Kritikan ini adalah hal yang positif, substantif nya yang harus dikejar bukan malah mempersoalkan hal yang tidak dianggap penting yang justru akan menimbulkan kegaduhan yang sia-sia,” kata Nero.

Selanjutnya Nero mengatakan, dirinya siap memfasilitasi pendampingan hukum melalui wadah LBH Laskar Lampung.

“Apapun itu bentuknya jika untuk kemajuan daerah khususnya bumi Lampung, kami siap mendukung bahkan bila perlu kami siap memfasilitasi pendampingan hukum melalui wadah LBH Laskar Lampung kepada siapapun yang merasa keselamatannya terancam untuk hidup merdeka di bumi Lampung ini.” Pungkasnya.

Berbeda dengan tanggapan Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay yang mengatakan bahwa Kritik adalah bagian dari Aspirasi.

“Kritik masyarakat kepada kami saya Apresiasi, apapun bentuknya sebagai seorang yang dituakan saya tidak boleh melihat ocehannya semata-mata, tapi bentuk peragaannya itu pasti pakta.” Ucap Mingrum. | Pnr.